Berada di lanskap perbukitan Kecamatan Karangjambu, Desa Sirandu menjelma sebagai sebuah entitas perdesaan yang memadukan kekayaan alam dengan semangat komunitas yang kuat. Wilayah ini merupakan salah satu dari enam pilar desa di kecamatan tersebut, yang denyut nadinya sangat bergantung pada sektor agraris. Sirandu, dengan segala potensinya, dari hasil bumi hingga geliat industri rumah tangga, merefleksikan wajah pedesaan di Kabupaten Purbalingga yang terus beradaptasi dengan zaman seraya menjaga kearifan lokal. Dengan topografi yang menantang, desa ini tidak hanya menawarkan kesuburan tanah, tetapi juga kisah tentang ketangguhan dan harapan warganya.

Geografi dan Kondisi Wilayah

Desa Sirandu secara administratif tercatat dengan kode wilayah 33.03.17.2003 dan kode pos 53357. Desa ini terletak di Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Posisinya berada di bagian utara kabupaten, sebuah kawasan yang dikenal memiliki kontur tanah berbukit-bukit dan beriklim sejuk, sangat ideal untuk kegiatan pertanian dan perkebunan.

Luas wilayah Desa Sirandu yakni 10,48 km², menjadikannya desa terluas di Kecamatan Karangjambu. Wilayah yang lapang ini didominasi oleh penggunaan lahan untuk pertanian, perkebunan, hutan rakyat dan pemukiman penduduk yang tersebar di beberapa dusun. Batas-batas administratif Desa Sirandu ditetapkan sebagai berikut:

• Sebelah Utara
  Berbatasan dengan Desa Purbasari.
• Sebelah Timur
  Berbatasan dengan Desa Karangjambu.
• Sebelah Selatan
  Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kertanegara.
• Sebelah Barat
  Berbatasan dengan Desa Sanguwatang.

Letaknya yang diapit oleh desa-desa lain di dalam satu kecamatan serta berbatasan dengan kecamatan lain di sisi selatan, menjadikan Sirandu sebagai jalur perlintasan yang cukup vital bagi mobilitas warga di kawasan Purbalingga Utara. Namun seperti wilayah lain di sekitarnya, kondisi geografis perbukitan juga membawa tantangan tersendiri, terutama terkait aksesibilitas infrastruktur dan potensi kerawanan bencana alam seperti tanah longsor.

Demografi dan Kehidupan Sosial

Berdasarkan data kependudukan per akhir tahun 2023, jumlah penduduk Desa Sirandu ialah 4.453 jiwa. Dengan luas wilayah 10,48 km², maka kepadatan penduduk di desa ini berada di angka sekitar 425 jiwa/km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang relatif rendah, mencerminkan karakteristik pemukiman perdesaan di mana ruang hidup masih sangat terbuka dan menyatu dengan alam.

Struktur sosial masyarakat Desa Sirandu sangat erat dan dilandasi oleh semangat kekeluargaan serta gotong royong. Tradisi ini menjadi modal sosial yang penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kegiatan keagamaan, hajatan, hingga kerja bakti untuk kepentingan umum. Salah satu cerminan nyata dari kuatnya partisipasi publik ialah antusiasme warga dalam proses demokrasi tingkat desa.

Pada pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak tahun 2022, tingkat partisipasi pemilih di Desa Sirandu tercatat sangat tinggi, yakni mencapai 83,9 persen. Dari total 3.654 pemilih yang terdaftar, sebanyak 3.066 warga menggunakan hak suaranya. Angka ini tidak hanya menunjukkan kesadaran politik yang tinggi, tetapi juga harapan besar masyarakat terhadap pemimpin terpilih untuk membawa kemajuan bagi desa.

Mata pencaharian mayoritas penduduknya ialah petani dan buruh tani. Namun, seiring perkembangan zaman, diversifikasi profesi mulai terlihat, terutama di kalangan generasi muda yang merambah sektor jasa, perdagangan, dan sebagian kecil menjadi perantau.

Perekonomian Desa: Pertanian dan Geliat Usaha Mikro

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Sirandu. Lahan yang subur dimanfaatkan untuk menanam berbagai komoditas pangan seperti padi, jagung, dan umbi-umbian. Selain itu, perkebunan menjadi sumber pendapatan penting bagi banyak keluarga, dengan komoditas seperti kelapa dan tanaman kayu keras yang mendominasi kebun-kebun rakyat.

Industri gula kelapa, yang menjadi ciri khas Kecamatan Karangjambu, juga turut berkembang di Desa Sirandu. Sejumlah warga berprofesi sebagai penderes nira kelapa dan pengrajin gula cetak. Meskipun skalanya mungkin tidak sebesar desa tetangga, aktivitas ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan harian masyarakat.

Di luar sektor pertanian, geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai menunjukkan potensinya. Salah satu contoh inspiratif datang dari Kusworo, seorang warga Desa Sirandu yang sukses membangun usaha produksi knalpot. Usaha yang dirintisnya sejak tahun 2011 ini tidak hanya menghidupi keluarganya, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi tetangga sekitarnya. Dengan mempekerjakan 4 hingga 5 orang, usaha knalpot rumahan ini menjadi bukti bahwa inovasi dan kewirausahaan dapat tumbuh subur di tengah lingkungan perdesaan.

Pemerintah desa dan kabupaten terus mendorong pengembangan potensi ekonomi lokal melalui berbagai program pemberdayaan, pelatihan, dan fasilitasi akses permodalan, dengan harapan dapat menciptakan lebih banyak wirausahawan baru seperti Kusworo.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan

Roda pemerintahan Desa Sirandu digerakkan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa. Kantor Kepala Desa Sirandu berfungsi sebagai pusat pelayanan administrasi bagi masyarakat sekaligus sebagai motor penggerak perencanaan dan implementasi pembangunan desa.

Hasil dari Pilkades serentak pada 21 Desember 2022 menetapkan Carsono sebagai Kepala Desa Sirandu untuk periode 2022-2028. Kemenangannya dengan perolehan 1.545 suara, mengungguli calon lainnya, menandai era baru kepemimpinan dengan harapan besar dari masyarakat untuk realisasi visi dan misi yang telah dicanangkan. Fokus utama pemerintahan desa saat ini ialah pada peningkatan infrastruktur dasar, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Salah satu prioritas pembangunan yang terus diupayakan ialah perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan. Mengingat kondisi geografisnya, akses jalan yang memadai menjadi kunci untuk kelancaran distribusi hasil bumi dan mobilitas warga. Selain itu, pemerintah desa juga aktif dalam program-program sosial, seperti penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa dan program ketahanan pangan untuk membantu warga yang membutuhkan.

Tantangan utama yang dihadapi pemerintah desa ialah keterbatasan anggaran yang harus dibagi untuk berbagai sektor pembangunan. Oleh karena itu, sinergi dengan pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat, serta pelibatan aktif partisipasi masyarakat menjadi strategi krusial untuk mengakselerasi kemajuan desa.

Menyongsong Masa Depan dengan Optimisme

Desa Sirandu, Kecamatan Karangjambu, adalah potret sebuah desa yang hidup, bertumbuh, dan berjuang dengan segala potensi yang dimilikinya. Sebagai desa terluas di kecamatannya, Sirandu memiliki modal sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor pertanian. Kekuatan ini ditopang oleh modal sosial berupa semangat gotong royong dan partisipasi publik yang tinggi, serta mulai tumbuhnya semangat kewirausahaan di tingkat akar rumput.

Di bawah kepemimpinan yang baru, harapan untuk pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan tersemat di pundak pemerintah desa dan seluruh warganya. Dengan mengatasi tantangan infrastruktur dan terus menggali potensi ekonomi lokal, Desa Sirandu memiliki prospek cerah untuk menjadi wilayah yang tidak hanya subur secara alamiah, tetapi juga sejahtera dan berdaya saing, menjadi mutiara yang bersinar dari Purbalingga Utara.